Cara Pakai Google Trends untuk Riset Produk

Kamu mau mulai jualan online tapi bingung produk apa yang lagi banyak dicari? Atau kamu udah jualan, tapi penasaran tren produk yang lagi naik daun? Jawabannya: gunakan Google Trends.
Google Trends adalah tools gratis dari Google yang bisa bantu kamu analisa minat pasar, keyword populer, dan pola pencarian suatu produk. Nggak cuma buat SEO atau konten blog, tools ini juga berguna banget untuk riset produk dan bikin strategi jualan yang lebih tepat sasaran.
Artikel ini bakal bahas cara pakai Google Trends dengan gaya santai tapi tetap informatif, biar kamu bisa langsung praktik dan nemu peluang cuan dari data yang ada.
Kenapa Google Trends Penting Buat Pebisnis Online?
Google Trends kasih kamu data real-time tentang apa yang sedang dicari orang di Google. Ini artinya:
- Kamu bisa tahu produk mana yang lagi naik daun
- Bisa hindari jualan produk yang udah turun minatnya
- Bisa bandingkan beberapa ide sebelum launching
Kalau kamu pernah baca artikel Cara Riset Produk Terlaris untuk Jualan Online, Google Trends ini adalah salah satu tools andalan yang wajib kamu coba.
Langkah-Langkah Pakai Google Trends untuk Riset Produk
1. Kunjungi trends.google.com
Gampang banget, kamu nggak perlu login untuk pakai Google Trends. Langsung buka halaman utamanya.
2. Masukkan Keyword Produk
Coba ketik kata kunci seperti “masker wajah”, “case HP lucu”, atau “e-book bisnis”.
3. Atur Parameter:
- Lokasi: Pilih Indonesia
- Rentang Waktu: Bisa 30 hari terakhir, 90 hari, atau 12 bulan
- Kategori: Sesuaikan dengan niche kamu, misalnya “Kecantikan”, “Belanja”, atau “Teknologi”
4. Analisa Grafik Tren
Grafik naik = minat meningkat. Grafik turun = waspada, mungkin sudah tidak laku.
5. Cek “Topik Terkait” dan “Kueri Terkait”
Bagian ini kasih ide keyword tambahan atau produk turunan yang masih satu kategori. Sangat berguna untuk eksplorasi ide baru.
Contoh:
Keyword: “serum wajah”
Kueri terkait: “serum glowing”, “serum retinol lokal”, “serum wajah viral”
Tips Riset Produk yang Tepat dengan Google Trends
1. Bandingkan Beberapa Produk Sekaligus
Kamu bisa bandingin sampai 5 keyword dalam satu grafik. Ini bikin kamu bisa milih mana yang paling potensial.
Contoh:
- “minyak zaitun” vs “face oil” vs “serum wajah”
2. Perhatikan Pola Musiman
Beberapa produk punya tren musiman. Misalnya:
- “parcel lebaran” naik di bulan Ramadan
- “jas hujan” naik saat musim hujan
Gunakan data ini untuk planning stok dan promosi.
3. Riset Produk Sesuai Lokasi
Cek tren berdasarkan provinsi atau kota. Bisa jadi produk kamu nggak terlalu dicari di Jakarta, tapi booming di Surabaya.
4. Gabungkan dengan Tools Lain
Setelah dapat ide dari Google Trends, lanjutkan dengan cek di:
- Marketplace (Shopee, Tokopedia)
- TikTok search bar
- Tools seperti Tools Gratis untuk Pebisnis Online Pemula
Studi Kasus: Jualan Produk Digital
Misalnya kamu ingin jual e-book “cara atur keuangan mahasiswa”. Masukkan keyword seperti:
- “e-book keuangan”
- “cara hemat mahasiswa”
- “budget bulanan anak kos”
Lalu lihat mana yang naik trennya dan gunakan sebagai bahan judul produk atau promosi konten.
Kombinasikan dengan Konten Sosial Media
Data dari Google Trends bisa kamu olah jadi:
- Judul konten viral
- Caption yang tepat sasaran
- Ide video edukatif
Gabungkan strategi ini dengan artikel Tools Gratis untuk Pebisnis Online Pemula biar hasil risetmu langsung bisa dieksekusi.
Penutup: Data Jangan Cuma Ditonton, Tapi Dimanfaatkan
Tips Riset Produk Dengan Google Trends itu ibarat kompas buat pelaku bisnis online. Dia kasih kamu arah dan potensi pasar—tinggal kamu mau ambil kesempatan atau nggak.
Dengan riset yang tepat, kamu bisa pilih produk yang sesuai kebutuhan pasar dan mengurangi trial-error yang makan waktu (dan biaya).
Selamat riset dan semoga produk kamu jadi trending juga!